NADEREXPLORE08.ORG – Hiroshima dan Nagasaki 1945: Akhir Perang, Awal Era Nuklir Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 adalah titik balik yang mengubah jalannya sejarah dunia. Kedua kota di Jepang ini menjadi saksi penggunaan pertama senjata nuklir dalam perang, yang tidak hanya memaksa Jepang menyerah dan mengakhiri Perang Dunia II tetapi juga menandai dimulainya era baru: era nuklir. Tragedi ini membuka mata dunia akan kekuatan destruktif senjata atom dan dampaknya bagi umat manusia.
Latar Belakang Hiroshima dan Nagasaki 1945
Menjelang akhir Perang Dunia II, Sekutu telah meraih kemenangan di Eropa dengan menyerahnya Nazi Jerman pada Mei 1945. Namun, Jepang terus melanjutkan perlawanan sengit di kawasan Pasifik. Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Harry S. Truman mencari cara untuk mengakhiri perang secepat mungkin guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban, baik di pihak Sekutu maupun Jepang.
Pada saat yang sama, Amerika Serikat berhasil mengembangkan senjata atom melalui Proyek Manhattan, sebuah program rahasia yang melibatkan ilmuwan dari berbagai negara. Truman memutuskan bahwa penggunaan bom atom akan memaksa Jepang menyerah tanpa syarat, sehingga perang dapat segera diakhiri.
Pengeboman Hiroshima (6 Agustus 1945)
Hiroshima, sebuah kota penting dengan instalasi militer dan pusat industri, dipilih sebagai target pertama. Pada pagi hari tanggal 6 Agustus 1945, pesawat B-29 bernama Enola Gay menjatuhkan bom atom yang diberi nama Little Boy di atas kota tersebut.
Ledakan dahsyat terjadi pada ketinggian sekitar 600 meter di atas tanah, menghasilkan suhu sangat tinggi dan gelombang kejut yang menghancurkan hampir seluruh kota. Lebih dari 70.000 orang tewas seketika, sementara ribuan lainnya menderita luka bakar dan paparan radiasi yang berakibat fatal dalam hitungan hari hingga tahun. Kehancuran Hiroshima menandai penggunaan pertama senjata nuklir dalam sejarah manusia.
Pengeboman Nagasaki (9 Agustus 1945)
Tiga hari setelah pengeboman Hiroshima, Amerika Serikat kembali melancarkan serangan kedua. Target awal sebenarnya adalah kota Kokura, tetapi kondisi cuaca buruk memaksa pesawat pengebom untuk beralih ke target kedua, Nagasaki.
Bom atom kedua, Fat Man, dilepaskan di atas Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Ledakan ini menewaskan sekitar 40.000 orang secara langsung dan menghancurkan sebagian besar kota, meskipun kondisi geografis Nagasaki yang berbukit sedikit mengurangi dampak ledakan. Seperti di Hiroshima, ribuan orang kemudian meninggal akibat penyakit yang dipicu oleh radiasi.
Lihat juga: Pulau-Pulau Eksotis: Permata di Tengah Samudra
Akhir Perang Dunia II
Kehancuran yang luar biasa di Hiroshima dan Nagasaki serta ancaman lebih banyak pengeboman nuklir memaksa Kaisar Hirohito dan pemerintah Jepang menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945. Penyerahan resmi Jepang dilakukan pada 2 September 1945 di atas kapal perang USS Missouri, menandai akhir Perang Dunia II.
Keputusan untuk menggunakan bom atom telah menjadi subjek kontroversi yang panjang. Sebagian pihak berpendapat bahwa langkah ini menyelamatkan nyawa dengan mengakhiri perang lebih cepat. Sementara yang lain mengecamnya sebagai tindakan tidak manusiawi yang menyebabkan penderitaan luar biasa bagi warga sipil.
Awal Era Nuklir
Selain mengakhiri Perang Dunia II, pengeboman Hiroshima dan Nagasaki membuka era baru dalam sejarah manusia: era nuklir. Kekuatan dahsyat senjata atom mendorong negara-negara besar untuk mengembangkan program nuklir mereka sendiri. Memicu perlombaan senjata nuklir AS-USM.
Ancaman penggunaan senjata nuklir menjadi bagian integral dari strategi militer dan geopolitik dunia. Meskipun beberapa perjanjian internasional seperti Non-Proliferation Treaty (NPT) telah dibuat untuk membatasi penyebaran senjata nuklir, dunia masih menghadapi risiko perang nuklir hingga saat ini.