NADEREXPLORE08.ORG – Sejarah Letusan Gunung Krakatau: Kisah Singkat Bencana Besar Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 merupakan salah satu bencana alam paling dahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah dunia. Gunung berapi yang terletak di Selat Sunda, antara Pulau Jawa dan Sumatra, meletus dengan kekuatan yang begitu besar sehingga dampaknya terasa hingga ke seluruh dunia. Letusan ini tidak hanya menghancurkan sekitarnya, tetapi juga mengubah kondisi iklim global dan meninggalkan dampak yang bertahan lama.
Sejarah Letusan Gunung Krakatau
Letusan Gunung Krakatau dimulai pada bulan Mei 1883 dengan aktivitas vulkanik yang semakin meningkat. Namun, puncak bencana terjadi pada tanggal 26-27 Agustus 1883, ketika Krakatau meledak dengan kekuatan yang luar biasa. Letusan utama terjadi pada pagi hari 27 Agustus, menghasilkan suara ledakan yang terdengar hingga 4.800 kilometer jauhnya, termasuk di Australia dan Kepulauan Rodrigues, di Samudera Hindia.
Ledakan tersebut menghancurkan lebih dari dua pertiga dari Pulau Krakatau, melemparkan batuan dan abu vulkanik ke atmosfer, serta menciptakan gelombang tsunami setinggi lebih dari 30 meter. Tsunami ini menghantam pesisir Jawa dan Sumatra, menyebabkan kerusakan hebat dan menewaskan lebih dari 36.000 orang.
Dampak Global
Letusan Krakatau juga memiliki dampak global yang signifikan. Abu vulkanik yang terlempar ke atmosfer menyebabkan penurunan suhu global selama beberapa tahun. Partikel abu tersebut memantulkan sinar matahari, yang mengakibatkan musim dingin vulkanik di beberapa bagian dunia. Fenomena ini menyebabkan perubahan cuaca yang tidak normal, termasuk hujan deras dan langit berwarna kemerahan yang dilaporkan di berbagai belahan dunia.
Langit yang kemerahan dan matahari terbenam yang spektakuler bahkan diabadikan oleh pelukis terkenal, seperti dalam karya Edvard Munch berjudul The Scream, yang diyakini terinspirasi oleh langit pasca-letusan Krakatau.
Warisan Krakatau
Gunung Krakatau yang meletus tidak sepenuhnya hilang. Pada tahun 1927, dari dasar laut yang tersisa, muncul gunung baru yang dikenal sebagai Anak Krakatau. Gunung ini terus berkembang dan menjadi gunung berapi aktif hingga sekarang. Letusan besar Krakatau pada 1883 tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga menjadi pelajaran bagi dunia tentang dahsyatnya kekuatan alam.
Letusan Krakatau mengingatkan kita bahwa Indonesia, yang terletak di Cincin Api Pasifik, adalah wilayah dengan risiko tinggi terhadap aktivitas vulkanik. Kejadian ini menjadi catatan penting dalam sejarah, sebagai salah satu bencana alam terbesar yang pernah dialami manusia.
Tragedi Letusan Gunung Krakatau
Letusan Gunung Krakatau tahun 1883 adalah salah satu peristiwa vulkanik paling dahsyat dalam sejarah. Dengan dampak yang dirasakan secara lokal dan global. Bencana besar ini tidak hanya menewaskan puluhan ribu orang. Tetapi juga memengaruhi iklim dunia dan meninggalkan jejak yang bertahan hingga hari ini. Letusan ini menjadi pengingat betapa dahsyatnya kekuatan alam yang masih terus mengancam di masa depan.